Dolanan Anak Zaman Dahulu di Museum History of Java
Dolanan anak zaman dahulu perlahan mulai menghilang. Kita tidak boleh membiarkannya sampai punah. Anak cucu kita wajib melestarikan dan memperkenalkan kepada generasi penerus. Salah satu penyebabnya adalah pengaruh dari teknologi informasi yang begitu cepat. Sehingga sekarang ini masyarakat banyak yang terjebak oleh budaya asing.
Sekarang ini anak-anak banyak yang asyik bermain dalam ruangan. Mereka telah kecanduan bermain game atau gadget. Untuk itu, agar terhindar dari kecanduan game, tumbuh kembang anak wajib mendapat perhatian. Museum History of Java kembali memperkenalkan berbagai permainan tradisional. Dolanan anak zaman dahulu di Museum History of Java diantaranya adalah dakon dan congklak.
Dolanan Anak Zaman Dahulu di Museum History of Java
Banyak jenis permainan tradisional yang ada di Museum History of Java. Salah satu diantaranya adalah dakon. Dakon merupakan salah satu permainan tradisional yang banyak memberikan manfaat. Cara memainkan permainan ini adalah dengan menggunakan sebuah papan kayu yang mempunyai 14 cekungan dan 2 cekungan besar.
Dalam tiap cekungan diletakkan biji kecik masing-masing jumlahnya sama. Para peserta akan menjalankan biji keciknya di tiap lubang. Tiap lubang akan diisi dengan satu biji kecik. Apabila kecik terakhir jatuh pada lumbung, giliran bermain akan jatuh ke pemain tersebut. Namun, bila kecik terakhir jatuh di lubang lawan, maka kecik yang ada di sisi lawan yang berpasangan dengan lubang kosong akan masuk ke lumbung pemilik lubang kosong.
Permainan dakon ini akan dilakukan dari arah kiri ke arah kanan secara berputar. Jumlah lubang sebanyak 7 buah menandakan pitulungan atau pertolongan dalam istilah Jawa.
Pemakaian kecik sendiri melambangkan sifat becik atau kebaikan. Dolanan anak zaman dahulu di Museum History of Java mempunyai manfaat besar untuk memperkenalkan permainan tradisional untuk anak-anak zaman sekarang.
Filosofi Permainan Anak Zaman Dahulu
Permainan dakon akan membantu melatih anak bersifat terbuka, jujur, berempati serta melatih pemikiran untuk menyusun strategi yang handal dalam permainan. Karena, dalam permainan ini jika terhenti di lubang yang kosong akan mati.
Masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah, mengenal dakon dengan filosofi sifat tekun dan jujur yang sangat kental.
Dakon merupakan permainan tradisional yang sarat dengan filosofi. Selain itu juga akan menanamkan sifat yang baik sebagai bekal jika kelak dewasa. Dakon juga dapat melatih psikologis pada anak. Perkembangan anak secara motorik dan kognitif dapat dilatih dengan permainan ini.
Dolanan anak zaman dahulu di Museum History of Java perlu dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda. Hanya saja, sekarang ini mengenalkan permainan tradisional pada generasi muda banyak mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi dan ruang untuk pembelajaran. Maka dari itu, sebisa mungkin kita harus menangani kendala tersebut agar permainan tradisional tetap lestari.
History Of Java Museum
Information & Reservation Center
W.a C.s.0857.4822.8300
Komentar
Posting Komentar