Cerita Singkat Pataka Simbol Perjuangan di Museum History of Java


Cerita unik dan menarik sering kita dengar ketika mengunjungi sebuah museum. Cerita mistis bahkan tidak sesuai dengan nalar manusia pun ada. Cerita-cerita ini dapat bersumber dari peninggalan benda bersejarah atau kisah perjuangan leluhur terdahulu. Tidak ketinggalan dengan cerita singkat pataka di Museum History of Java yang cukup menarik untuk anda simak.

Apa Itu Pataka?


Pataka lebih dikenal dengan sebutan panji militer. Dalam sebuah peperangan, pataka berfungsi sebagai pusat informasi pasukan untuk berada di titik kumpul. Tidak hanya itu saja, pataka ini juga digunakan sebagai penanda lokasi panglima perang.

Dulunya Kekaisaran Romawi turut berupaya dalam membuat pataka-pataka tempur guna memberikan tanda pembagian pasukan-pasukan besar. Di negara Eropa, pataka ini sangatlah terkenal di angkatan darat pada abad pertengahan tinggi. Pada saat itu pataka-pataka perang berhiaskan lambang simbol kebesaran pasukan dari panglima perang mereka.

Mengenal Pataka di Museum History of Java

Pataka sendiri sudah dikenal dan digunakan sejak awal zaman Mesir Kuno atau sekitar 5.000 tahun silam. Di Museum History of Java, pataka ditemukan dari abad ke 13 di masa Kerajaan Majapahit. Keadaan pataka pun masih utuh karena dirawat dengan baik. Pada umumnya pataka berbentuk bendera. Namun, pataka yang ada di Museum History of Java berbentuk trisula atau tombak bermata tiga yang lebih dikenal dengan tiga tombak dengan dihiasi kepala naga.

Jika anda berkunjung ke Museum History of Java dan ingin melihat secara langsung pataka ini, maka anda dapat masuk ke lorong Majapahit. Di lorong itulah anda akan menemukannya. Pataka menjadi salah satu koleksi peninggalan bersejarah di Museum History of Java.

Pataka dan Cerita Menariknya di Museum History of Java 




Pataka adalah peninggalan bersejarah Kerajaan Singosari yang kemudian diturunkan ke Kerajaan Majapahit. Pataka ini terbuat dari tembaga yang dikenal dengan sebutan Pataka Sang Dwija Naga Nareswara. Pataka ini adalah perwujudan dari Naga Kembar sebagai penjaga Tirta Amertha. Pataka yang tersimpan dengan baik di Museum History of Java merupakan satu-satunya pataka yang dapat diselamatkan oleh Sang Rama Wijaya saat keruntuhan Kerajaan Singosari dari penyerangan Kerajaan Gelang-Gelang.

Pada pataka inilah untuk pertama kalinya sebuah bendera Kerajaan Majapahit disematkan. Gula kelapa atau merah putih merupakan nama dari bendera tersebut. Dimana saat ini telah diwariskan kepada kita sebagai bendera Sang Saka Merah Putih.

Cerita singkat pataka di Museum History of Java ini membuat kita belajar dari sebuah perjuangan untuk mempertahankan hak kita. Sudah sepantasnya kita sebagai generasi penerus bangsa turut andil dalam menjaga segala macam peninggalan bersejarah yang ada. Hal ini kita lakukan sebagai perwujudan bela negara dan cinta Tanah Air kita.



History Of Java Museum
Information & Reservation Center

W.a C.s.0857.4822.8300

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Bahari Lamongan – Alamat, Harga Tiket, Jam Buka dan Wahana Permainan Terbaru

4 Wahana Baru WBL Cobain Deh 4 Wahana Baru di Wisata Bahari Lamongan ini! Dijamin Liburanmu Akan Terasa Lebih Menyenangkan!

Mengetahui Sejarah Berdirinya Museum History of Java