MUSEUM HISTORY OF JAVA BERBENTUK PIRAMIDA YANG UNIK


Apa yang bisa anda katakan jika mendengar museum? Biasanya terpintas di benak anda jika museum merupakan gambaran ruangan dengan banyak artefak masa lalu dan langka. Museum banyak didirikan di kota-kota besar. Yogyakarta adalah salah satu tempat wisata yang menghadirkan berbagai macam destinasi menarik. Ada wisata pantai, gunung, bangunan kuno, candi, museum dan masih banyak yang lainnya.



Museum History of Java menjadi lokasi wisata yang akhir-akhir ini banyak memiliki pengunjung. Hal berbeda datang di museum ini. Hadir dengan teknologi kekinian, Museum History of Java membawa teknologi Augmented Reality (AR). Kecintaan akan kebudayaan Jawa menjadi motivasi didirikannya museum ini. Di sini pengunjung bisa mengenal lebih dekat sejarah budaya Jawa dari masa lampau.


Museum History of Java Berbentuk Piramida


Museum History of Java memiliki benda bersejarah lebih dari 200 benda. Koleksinya tersebut menjadi daya tarik utama museum ini. Letak Museum History of Java berada di Jalan Parangtritis kilometer 5,5 kecamatan Sewon, Bantul. Ide dari pembangunan museum ini datang dari D'Topeng Group, dimana museum ini diciptakan dengan basis teknologi untuk dapat menarik pengunjung. Museum ini dulunya hanyalah sebuah kafe yang bernama Piramid Cafe.


Namun, saat ini diubah menjadi museum dengan bentuk piramida. Museum ini berada di sebelah kiri jalan sebelum anda tiba di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.Museum ini memiliki banyak pengunjung dengan keunikan bangunan yang tampak tidak seperti museum. Bangunan piramida tersebut sering diabadikan oleh pengunjung karena mirip dengan piramida di Mesir. Selain bangunan luarnya yang terlihat berkarakter, di dalamnya juga terdapat banyak hal yang membuat pengunjung lebih terpesona.


Motto di Bangunnya Museum History of Java



Adapun motto berdirinya Museum History of Java yaitu museum berbasis teknologi. Sehingga pengunjung bisa menggunakan layanan melalui fasilitas yang ada. Fasilitas tersebut adalah teknologi Augmented Reality (AR). Menggunakan teknologi ini pengunjung dapat langsung berinteraksi dengan berbagai macam wujud benda dan orang di dalam museum. Adanya museum ini berusaha memberikan edukasi modern yang kekinian.


Tersedianya aplikasi teknologi informasi dapat ikut mendukung display koleksi untuk menarik minat pengunjung. Hal ini ditujukan terutama bagi generasi muda saat ini. Biasanya anak muda akan bosan dan tidak tertarik dengan peninggalan sejarah jaman kuno. Namun, di Museum History of Java dapat memberikan hal yang berbeda dan mampu menarik minat anak muda jaman sekarang.




Museum History of Java memiliki bentuk bangunan yang unik yaitu piramida. Selain bentuk bangunannya menarik, di dalamnya terdapat banyak koleksi menarik dari zaman kerajaan Jawa terdahulu. Dengan motto berbasis teknologi membuat museum ini banyak diminati pengunjung, baik domestik maupun mancanegara. Tersedianya teknologi AR membantu pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan benda yang ada di dalam museum.



History Of Java Museum
Information & Reservation Center

W.a C.s.0857.4822.8300

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Bahari Lamongan – Alamat, Harga Tiket, Jam Buka dan Wahana Permainan Terbaru

4 Wahana Baru WBL Cobain Deh 4 Wahana Baru di Wisata Bahari Lamongan ini! Dijamin Liburanmu Akan Terasa Lebih Menyenangkan!

Mengetahui Sejarah Berdirinya Museum History of Java